Minggu, April 05, 2015

Curiga akun Facebook atau Gmail tengah dibajak? Ini cara mengeceknya

Akun Facebook adalah salah satu akun internet yang paling sering dibajak. Namun, sering kali kita tidak sadar bila akun Facebook atau Gmail sudah diretas oleh seseorang.
Nah, untuk memastikan hal tersebut ada tips mudah mengeceknya.
Facebook
Untuk melihat apakah ada seseorang yang sedang membobol akun Facebook kita, caranya cukup mudah. Pertama-tama, arahkan kursor pada panah kecil yang terletak di bagian kanan atas laman Facebook Anda.


Saat muncul daftar opsi baru, pilih 'Pengaturan'. Setelah masuk dalam opsi pengaturan, tengok ke deretan opsi di bagian kiri dan pilih 'Keamanan'.


Di bagian ini, klik bagian 'Sunting' yang terletak di pilihan terbawah yaitu 'Tempat Anda Masuk'.




Nah, nanti akan muncul laman baru yang menunjukkan waktu, browser, dan lokasi login Facebook Anda. Bila Anda melihat ada aktivitas login yang aneh, Anda bisa menghentikan aktivitas tersebut. Hal ini akan membuat si pembobol keluar dari akun Anda.



Guna menjaga keamanan, disarankan untuk segera mengganti password Facebook Anda.


Gmail

Melihat apakah ada seseorang yang membobol akun Gmail Anda, caranya jauh lebih mudah. Tinggal masuk lewat Gmail di desktop, dan lihat scroll laman hingga ke bagian dasar.

Lihat bagian pojok kiri, lalu klik 'Detail' untuk membuka daftar aktivitas akun Gmail Anda. Sama seperti Facebook, apabila Anda melihat aktivitas yang mencurigakan seperti lokasi dan waktu login yang Anda rasa tidak Anda lakukan, segera hentikan aktivitas login tersebut dan ganti password.

Selamat mencoba!

Rabu, Maret 25, 2015

Gunakan Dinar Sekarang Atau Amerika Akan Menggunakannya Esok Hari!

Syekh Imran
“Gunakanlah mata uang emas atau dinar karena Israel dan Amerika akan menggunakan emas sebagai mata uang esok hari,”
Ucapan di atas saya ambil dari ceramah Syekh Imran Hossein di  Mesjid Raya Bogor, 11 Juni 2011. Dengan membawakan tema “The Future of Islam”, pakar konspirasi dan akhir zaman asal Trinidad dan Tobago itu, mengingatkan jama’ah atas nasib umat muslim dewasa ini. Ia mengatakan bahwa umat Islam telah menjadi pecundang yang menyedihkan di negerinya sendiri. Menurutnya penggunaan uang kertas oleh kita adalah keladi dari kemiskinan yang merata di seluruh Indonesia.
“Karena uang kertas itu jugalah Singapura menjadi negara yang sangat kaya raya,” ujarnya kesal.
Baginya ini sangat memalukan, sungguh bahkan. Padahal Islam telah memiliki sistem keuangan yang murni, orisinal, dan menyejahterakan. Namun sistem Ekonomi Islam yang telah diwarisi oleh Nabi Muhammad SAW dicampakkan begitu saja.
“Memalukan, sesuatu yang sangat memalukan bagi umat Muhammad saw., yang tidak dapat mengenali uang kertas ini sebagai penipuan. Penipuan adalah sesuatu yang haram dan uang kertas adalah instrumen untuk melegalisasi pencurian. Kita adalah pecundang yang menyedihkan,” lirih penulis buku The Gold Dinar and Silver Dirham itu dilumuri kekecewaan. Muka para jama’ah juga mengamininya.
Namun di balik itu semua, kalimat “Israel dan Amerika akan menggunakan mata uang emas kedepannya” betul-betul harus kita garis-bawahi. Invasi Amerika ke Papua untuk mengeruk sumberdaya emas bangsa ini betul-betul pada titik nadir. Bukan mustahil langkah tersebut adalah jalan bagi Amerika beserta sekutunya yang telah memprediksi kejatuhan ekonomi mereka dan beralih dari Dollar (US$) menuju emas bercahaya.
Menurut Muhaimin Iqbal, praktisi Dinar di Indonesia, perilaku US$ selalu bergerak berlawanan arah dengan harga emas. Kalau US$ yang diindikasikan dengan US$ Index naik, maka harga emas yang turun. Sebaliknya jika index US$ turun, maka harga emas yang akan naik. Tentu banyak faktor yang mempengaruhi naik turunnya US$ ini. Tidak terbatas pada faktor ekonomi saja, isu-isu politik, keamanan dan lain sebagainya ikut mempengaruhi fluktuasi US$.
Menurutnya, salah satu isu untuk melihat fluktuasi dapat kita ambil dari tren ekonomi Amerika Serikat. Untuk memahami akan kemana ekonomi Amerika, maka kita bisa menggunakan dua buah data, yakni perumahan dan pengangguran.
Data dari pasar perumahan efeknya riil seperti krisis sub-prime mortgage yang sudah terjadi selama hampir dua tahun terakhir, awalnya adalah krisis di kredit perumahan, namun dampaknya kemana-mana. Di samping data mengenai perumahan, tentu data pengangguran juga bisa kita gunakan karena melalui data ini kita akan sangat mudah menggambarkan kondisi ekonomi suatu negara, termasuk Amerika.
Dari sisi perumahan, data kwartalan terakhir House Price Index yang dikeluarkan Case-Shiller menunjukkan penurunan hingga 14.1%. Ini merupakan penurunan yang paling tajam sepanjang sejarah, bahkan lebih tajam dibandingkan dengan penurunan pada masa great depression tahun 1930-an.
Menurunnya data penjualan rumah serta indeks harga rumah AS mengindikasikan bahwa kontraksi ekonomi global masih terus berlangsung. Dibutuhkan suatu langkah yang konkret untuk dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan menurunkan tingkat pengangguran.
Pada sisi pengangguran juga begitu. Di tahun 2008 saja pengangguran di Amerika telah mencapai angka di atas 5%. Angka itu melonjak drastis pada tiga tahun setelahnya (September 2011) di mana Depnaker AS mengatakan tingkat pengangguran di 20 negara bagiannya berada di atas angka nasional 9,1 persen, dengan tingkat tertinggi berada di Nevada yang mencapai 13,4 persen.
Pada tahun 2012 angkanya pun tidak mengalami perubahan berarti. Di New York City kini tingkat kemiskinan naik secara signifikan ke rekor tertinggi dibanding  tahun 2010 seperti dirilis oleh City’s Center for Economic Opportunity. Bahkan menurut laporan The New York Times menemukan bahwa jumlah warga New York yang tergolong miskin pada tahun ini meningkat hampir 100.000 orang sejak tahun 2009. Persentase tingkat kemiskinan pun naik 1,3 % menjadi 2,1%.
Data pemerintah menunjukkan 12,7 juta warga Amerika kini menjadi pengangguran. Empat dari 10 di antaranya tidak bisa mendapat pekerjaan selama 27 minggu atau lebih. Menurut ekonom, pertambahan lapangan kerja dibutuhkan untuk memberi konsumen kepercayaan yang mereka perlukan untuk melakukan pembelian, dan mendorong perusahaan melakukan investasi yang mengarah pada perekrutan baru.
Maka itu menarik jika menyimak perkataan Alen Gresspan, mantan chairman dari Federal Reserve AS (1987-2006), yang mengatakan, “Bila dibiarkan inflasi terus tumbuh, pertumbuhan akan turun, rakyat akan menderita dengan penurunan taraf hidup dan Amerika sangat mungkin menghadapi stagflation.”
Realitas ini akan berpeluang untuk memberi jalan hancurnya dollar AS yang pada saat bersamaan meruntuhkan hegemoni ekonomi kapitalis Amerika. Pada titik ini pula maka nilai emas akan semakin melonjak naik.
Data dari Bloomberg.com, misalnya, harga emas di bulan Oktober 2011 telah mengalami peningkatan terpanjang dalam 2 bulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh kejatuhan Dollar yang memicu peningkatan permintaan logam mulia tersebut sebagai aset alternatif.
Dollar mencetak rekor penurunan terbesar terhadap Yen dan mundur terhadap Euro, setelah para pemimpin Uni-Eropa setuju untuk memperbesar dana bantuan menjadi empat atau lima kali lebih besar, menjadi sekitar 1 trilyun euro ($1.4 milyar). Sedangkan Emas telah meningkat sebesar 23% sepanjang tahun 2011. Sebaliknya dollar malah menurun sebesar 5.7% terhadap Euro.
Grafiknya tidak jauh beda pada tahun 2012. Harga emas terus naik sekitar 1,790 dollar AS pada bulan Februari, tingkat tertinggi sejak tahun 2012, setelah Fed pada waktu itu mengatakan akan terus mengarahkan suku bunga mendekati nol sampai setidaknya pada akhir 2014. Sedangkan di Comex, harga emas berjangka untuk penyerahan September 2012 ditutup pada level harga 1.684,6 dollar AS per troy ons atau menguat sebesar 31,1 dollar AS per troy ons.
Tampaknya AS menyadari gejala ini. Meminjam bahasa Syekh Imran, mereka akan melakukan segala daya upaya agar keuangan mereka tetap stabil. Salah satunya beralih ke emas.
Gejala itu memang sudah tampak. Sejumlah kalangan di Negeri Paman Sam begitu gencar mengusulkan penggunaan koin emas dan perak sebagai alat transaksi. Negara bagian Utah menjadi pelopornya. Belum lama ini, sejumlah wakil rakyat di sana menyusun rancangan undang-undang terkait hal tersebut. RUU itu telah lolos hingga ke tingkat Kongres melalui pemungutan suara. Jika RUU itu nanti disahkan maka koin emas dan koin perak akan menjadi alat tukar alternatif bagi rakyat Utah selain uang kertas dolar.
Ternyata Utah dan Virginia tidak sendiri. Dikabarkan negara bagian mulai melirik koin emas dan perak untuk alat transaksi. Ide ini bertumbuh di Idaho, South Carolina, New Hampshire, Tennesse, Indiana, Iowa, Oklahoma, Vermont, Georgia, Missouri dan Washington.
Maka tidak heran bahwa kunjungan Hilary Clinton baru-baru ini adalah upaya untuk mengukuhkan tangan AS di Papua sebagai upaya menstabilkan ekonomi AS melalui tambang emas di Papua. Terlebih di akhir pemerintahannya Barack Obama jika tidak mampu mendongkrak perekenomian Amerika dengan mewarisi hutang sebesar US$16 triliun; jumlah yang dua kali lebih banyak daripada saat Bush masih menjabat. Bahwa kapitalisme telah gagal.
Jadi mungkin betul perkataan Syekh Imran, kelak Amerika akan mengganti dollar dengan emas sebagai mata uangnya. Lalu bagaimana dengan kita?  Masihkah kita bergeming untuk beralih ke dinar?
 “ (Juallah) emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya’ir dengan sya’ir, kurma dengan kurma, dan garam dengan garam (dengan syarat harus) sama dan sejenis serta secara tunai. Jika jenisnya berbeda, juallah sekehendakmu jika dilakukan secara tunai ” (Shahih Muslim). (Pizaro)

Al-Aqsha Bebas 10 Tahun Lagi?

dakwatuna.com - “Apa yang dilakukan CIA hampir mirip temuannya dengan Rusia; bahwa tahun 2020 akan hadir sebuah peradaban baru, yang terbentang dari sebelah timur Cina sampai sebelah barat Samudera Atlantik. Peradaban baru itu bernama Khilafah Islamiyah” –DR. Bachtiar Nasir

Umat sedang dalam keguncangan yang sangat. Fitnah menyeruak, dada berdebar tidak tahu musibah apa lagi yang akan datang. Pandangan manusia sedunia tertuju pada media-media bohong yang membuat kebenaran menjadi penjahat, dan menggelari kejahatan sebagai pahlawan.

Kita sedang hidup dalam salah satu siklus sejarah. Kita sebagai umat Islam hari ini sedang berada di titik jenuh keterpurukan, lalu akan terbitlah dari kegelisahan intelektual umat ini,didukung dengan tekanan dari segala lini, yang mengakibatkan Umat Islam ini bangun dari tidurnya dan bergerak menuju kedewasaan cara berpikir.

Musuh Islam takut dengan bangunnya kekuatan Umat Islam sedunia secara kolektif. Seperti dikatakan oleh tokoh Israel David Ben Gurion, “Kami tidak takut atas sosialis, kami tidak takut revolusi-revolusi, ataupun demokrasi di wilayah Arab ini, kita hanya takut Islam sebagai rakasa yang tidur lama bangun kembali dari tidurnya dan mulai gelisah.”

Tahun 2015 ini menjadi saksi adanya rentetan kegelisahan intelektual Umat Islam yang ditandai dengan konferensi-konferensi berskala internasional, maraknya Islam menjadi bahan perbincangan semua kalangan sebagai solusi keterpurukan ekonomi, sosial bahkan sistem bernegara. Dengan munculnya Turki sebagai Negara maju yang demokratis, modern dan sejahtera membuka pemahaman baru bagi masyarakat dunia bahwa Umat Islam sedang on the way menuju kebangkitannya.

Al-Aqsha Sebagai Simbol Kemenangan

                Beberapa saat yang lalu, penulis bertemu dengan Syaikh Umar dari Gaza, beliau datang sembari mengabarkan kondisi kekinian jalur Gaza dan Palestina secara umum. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, kini Pejuang Palestina HAMAS sedang dalam kondisi siaga, mereka menyiapkan segala perlengkapan terbaik untuk menghadapi Israel.
Yang menarik adalah, kini dalam setiap kampanye HAMAS dan parade pejuang kemerdekaan Palestina, mereka meneriakkan slogan ‘Wa’dul Akhirah”, atau ‘janji terakhir’ mengutip firman Allah di surat Al-Isra’ ayat 7 :

فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ الآخِرَةِ لِيَسُوءُوا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيرًا

Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat (janji terakhir) hukuman bagi kejahatan yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.

                Pejuang Palestina menyuarakan sebuah slogan hebat yang bermakna tinggi, bahwasanya kemenangan Umat Islam atas Israel dan sekutunya semakin dekat, dan waktu-waktu kini adalah saat terbaik dalam merobohkan supremasi Israel di Timur Tengah, khususnya Palestina. Hingga akan datang suatu hari nanti, duri bernama Israel yang menancap di jantung dunia islam akan tercabut, dan hilang selama-lamanya.

Situasi kekalahan Israel semakin nyata dengan meningkatnya jumlah anggota parlemen (Knesset) Israel yang seperenamnya berasal dari partai anti Zionisme. Dengan terpilihnya kembali Benyamin Netanyahu sebagai Perdana Menteri Israel, posisi Israel akan semakin muram, karena track record Benyamin Netanyahu buruk, terlalu banyak kasus yang dia lakukan yang mencoreng Israel di mata Internasional.

Slogan Wa’dul Akhirah Hamas dan Iringan Kebangkitan Islam

Mengapa pejuang Palestina mengemukakan slogan besarnya yang berjudul ‘Wa’dul Akhirah’? Itu bukan semata-mata hentakan yang akan membuat takut Israel. “Wa’dul Akhirah” adalah sesuatu yang bermakna dalam dan sesuai dengan keadaan dunia Islam hari ini, yang sedang merangkak “bangun dari tidur panjangnya, dan bersiap menguasai dunia”, kata salah satu orientalis barat, Murad W. Hoffman.

Selaras dengan tren kebangkitan Islam ini, saat ini banyak bermunculan sebuah wacana umat Islam sedunia untuk melebur sekat-sekat geografi menjadi satu kesatuan Uni yang mengayomi dunia Islam secara keseluruhan. Belum lagi menalar logika dari hadist Nabi Muhammad, disertai faktor-faktor bahwa dunia Islam akan bangkit, dan agenda terbesarnya adalah : Membebaskan Masjid Al-Aqsha!

Jika Khilafah Utsmani Runtuh 1924, Seratus Tahun Kemudian Adalah 2024

            Diriwayatkan oleh Al-Imam Abu Daawud As-Sijistaaniy rahimahullah :

حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ الْمَهْرِيُّ أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ أَبِي أَيُّوبَ عَنْ شَرَاحِيلَ بْنِ يَزِيدَ الْمُعَافِرِيِّ عَنْ أَبِي عَلْقَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ فِيمَا أَعْلَمُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ لِهَذِهِ الْأُمَّةِ عَلَى رَأْسِ كُلِّ مِائَةِ سَنَةٍ مَنْ يُجَدِّدُ لَهَا دِينَهَا

“Telah menceritakan kepada kami Sulaimaan bin Daawud Al-Mahriy, telah mengkhabarkan kepada kami Ibnu Wahb, telah mengkhabarkan kepadaku Sa’iid bin Abi Ayyuub, dari Syaraahiil bin Yaziid Al-Mu’aafiriy, dari Abu ‘Alqamah, dari Abu Hurairah –radhiyallaahu ‘anhu-, yang mana aku mengetahuinya dari Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah akan membangkitkan untuk umat ini di setiap awal 100 tahun, seseorang yang akan memperbaharui agama ini.”

Kita telah banyak membaca sejarah, tentang naik turunnya peradaban Islam, dan terang benderangnya zaman kedaulatan Umat Islam. Termasuk tahun 1924, di tanggal 3 Maret, adalah sebuah momentum kejatuhan yang pilu, Khilafah Utsmaniyah secara resmi digulingkan, dihapus dari muka bumi dan diganti dengan Negara sekuler bertajub ‘Republik Turki’ karangan Mustafa Kamal Pasha.

Mari menalar, jika kita mentadabburi hadist Nabi yang memuat siklus sejarah ini, lalu kita menarik garis waktu dari 1924 menuju seratus tahun berikutnya, maka kita dengan mudah akan sampai pada angka yang nyata : tahun 2024. Di tahun itu, kemungkinan yang akan terjadi adalah gelombang puncak kesadaran Umat Islam untuk bangkit dari tidur panjangnya, setelah seratus tahun sebelumnya menjadi korban imperialisme dan permainan perang. Dan tentunya, bentuk konkret kematangan Umat Islam sebagai sebuah peradaban akan terwujud dengan menjalankan agenda besar : Pembebasan Al-Aqsha!

Syaikh Ahmad Yasin: Umur Israel Tidak Akan Lebih Dari 70 Tahun

                Bani Israel pernah menguasai Palestina ketika mereka beriman, dan Allah menganugerahkan kekokohan kekuasaan pada mereka selama beberapa puluh tahun, puncaknya di masa Nabi Sulaiman yang berkuasa 39 tahun (970-931 SM) . Lalu setelah mereka ingkar pada Allah sepeninggal Nabi Sulaiman, Allah mengirimkan azab berupa serangan Bangsa Babilonia dan Assuria, sehingga menyebabkan mereka berdiaspora (menyebar) di Babilonia.

Tentara Salib pula, pernah mencaplok Al-Quds dari genggaman Kaum Muslimin semenjak 1099 sampai 1187, 88 tahun lamanya. Namun berkat kecepatan tanggap para Ulama, kaum Muslimin segera bangkit menyiapkan generasi terbaiknya untuk membebaskan Al-Quds dari jeratan pasukan Salib. HIngga puncaknya di tahun 1187 Masehi, Shalahuddin Al-Ayyubi memimpin kaum muslimin memenangkan perang Hittin dan membuka kembali gerbang Al-Quds.

Kesimpulannya, sepanjang sejarah Palestina, musuh-musuh Islam hanya bisa menguasai Palestina secara utuh dalam rentang zaman yang terbilang pendek. Sedangkan umat Islam selalu memiliki waktu panjang dalam melindungi Palestina. Itulah yang membuat Syaikh Ahmad Yasin berkesimpulan, “Umur Israel tidak akan lebih dari 70 tahun”, dan perkataan beliau sesuai dengan siklus sunnatullah dalam sejarah Palestina.

Sekarang mari menghitung, jika Israel resmi menjadi penjajah tahun 1948, dan kita menarik garis waktu sampai 70 tahun kedepan, maka kita akan sampai dengan mudah di angka yang nyata : tahun 2018. Jadi, apa yang dilakukan Hamas dalam parade militernya hari ini, dan pernyataan mereka bahwa tahun 2016 adalah perang terbesar antara Pejuang Palestina melawan Israel adalah sesuai dengan siklus sejarah. Karena setelah tahun-tahun itu, Israel akan memulai masa-masa terakhirnya sebagai sebuah Negara, lalu bangkrut dan terhapuslah Israel dari peta dunia.

Riset Amerika Dan Rusia Tentang Terbitnya Peradaban Baru Bernama Khilafah Islamiyah

Ada satu pembahasan yang sangat menarik untuk dikaji. Yaitu tentang kajian Departemen Pertahahanan Nasional Amerika Serikat yang dipresentasikan kepada Barrack Obama. Mereka menyimpulkan dari hasil riset mereka, bahwa pada tahun 2025 menurut ilmu futurology mereka, tidak bisa tidak, akan berdiri Khilafah Islamiyah yang bersifat besar dan kolektif di dunia Islam. Namun mereka masih belum tahu khilafah itu akan diawali dari negara mana.

Menurut statistik politik, militer dan ekonomi Amerika Serikat dan dunia Internasional, mereka melihat bahwa proyeksi dunia masa depan menunjukkan umat Islam akan mengerucut menjadi peradaban yang terpusat. Maka, sebagai Negara yang tidak ingin memiliki saingan kompetitor, Amerika Serikat tentu sangat mengkhawatirkan hal itu terjadi.

Ditambah lagi, ternyata apa yang menjadi hasil kesimpulan CIA hampir mirip temuannya dengan Rusia. Kedua Negara ini sama-sama menemukan bahwa tahun 2020, akan lahir sebuah peradaban baru yang terbentang dari sebelah timur Cina, sampai barat samudera Atlantik. Peradaban baru itu bernama Khilafah Islamiyah. Pernyataan itu bukan tidak dengan bukti. Turki sebagai wakil Negara Islam kini telah menjadi kekuatan ekonomi baru di Eropa, dan diperkirakan akan menjadi Negara terkuat di Eropa tahun 2025.

Belum selesai di perkiraan tahun 2025, Turki telah merencanakan sebuah mimpi besar untuk menjadi Negara Super Power di tahun 2095, sesuatu yang benar-benar visioner, namun didukung dengan realitas di lapangan. Dan ini akan menjadi model Negara Muslim yang demokratis, modern juga sejahtera rakyatnya.

Al-Aqsha Akan Bebas 10 Tahun Lagi?

                Sinyal-sinyal yang datang beruntun dari riset ahli dan juga hadist nabi semakin menguatkan kita bahwa perjuangan kaum muslimin untuk membebaskan kembali Masjid Al-Aqsha tidaklah menunggu waktu yang lama lagi. Jangankan kaum muslimin, para ahli dan Departemen Pertahanan Negara-negara super power hari ini pun telah memprediksikan jatuhnya Israel dalam waktu dekat, terbitnya model negeri Islam yang modern dan sejahtera, juga dimulainya kesadaran masyarakat dunia Islam untuk meleburkan dirinya dalam satu sistem raksasa bernama khilafah, sebagai solusi dan pengulangan siklus sejarah.

Maka, bukan tidak mungkin 10 tahun ke depan adalah masa-masa terberat umat Islam sedunia untuk berjuang menyatukan fikrah dan membebaskan diri dari pengaruh asing, karena semakin nyata aroma kebangkitan Islam, semakin gencarlah musuh-musuh Islam menghantam dunia Islam agar kesadaran umat ini kembali tertunda.

Al-Aqsha bebas adalah janji Allah. Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah kita akan masuk dalam daftar nama Pejuang pembebasannya? Atau malah menjadi orang-orang lalai yang terpaku bahkan acuh pada isu Palestina? Semuanya ditentukan hari ini, detik ini, setelah pembaca menyelesaikan tulisan ini, mari berkontribusi. Kemenangan telah dekat!

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa…” (An-Nuur : 55)



Minggu, Maret 22, 2015

Membaca Alquran Ternyata Sehatkan Jasmani dan Rohani

Alquran dikenal sebagai Kitab Suci umat Islam, yang didalamnya terdapat petunjuk, pedoman serta hukum-hukum yang telah ditetapkan Allah kepada manusia. Selain itu,Alquran ternyata bisa dijadikan sebagai obat atau penawar bagi seseorang yang terkena penyakit.
Hal ini Allah terangkan dalam surat berikut:
"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman." [QS. Yunus ayat 57]
Ternyata, hal itu memang benar adanya. Para peneliti banyak melakukan penelitian tentang Alquran, dan hasilnya memang sungguh mengejutkan.
Seorang peneliti asal Belanda bernama Vander Hoven pernah memberikan sebuah pernyataan mengejutkan. Ia berkata, "Muslim yang dapat membaca bahasa Arab dan yang membaca Al Qur’an secara teratur dapat melindungi diri dari penyakit psikologis.".
Dan di tahun 2009 lalu, Abdullah dengan disertasinya yang berjudul "The Effects of Reading the Holy Qur’an on Muslim Students’ Heart rate, Blood Pressure and Perceived Stress Levels" juga pernah mengungkapkan temuan dari seorang peneliti dari Universitas Salford, Yucel Salih pada tahun 2007.
Dalam temuan itu dilaporkan bahwa ada pengaruh dari bacaan Alquran dalam tubuh manusia. Penelitian dilakukan dengan melibatkan 30 sarjana Muslim jurusan psikologi dari Universitas Salford, yang masing-masing 15 laki-laki dan 15 perempuan.

Percobaan pertama dilakukan dengan dibagi menjadi dua tahap, pertama peserta di tes denyut jantung, tekanan darah dan stres sebelum membaca dan setelah membaca Surah Alam Nashrah dan Surah Al Rahman.
Kemudian pada tahap kedua, denyut jantung, tekanan darah, dan stres diukur sebelum dan setelah membaca materi non-religius yang ditulis dalam Bahasa Arab.
Data analisa tersebut menggunakan dua faktor yaitu Anova dan Post-Hoc Analysis. Dari percobaan tersebut ditemukan bahwa peserta yang membaca surah Alquran tadi mengalami penurunan denyut jantung, tekanan darah, dan tingkat stres.
Dari hasil tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa membaca Alquran sangat bermanfaat bagi kesehatan psikologis dan fisiologis bagi yang membacanya. Sementara itu, efek tersebut tidak dapat ditemukan di pembacaan bahan non-religius yang ditulis dalam bahasa yang sama sebagai Al-Quran.
Ada 3 jenis syaraf yang diaktifkan dalam tubuh saat membaca maupun mendengarkan Alquran. Hasil penelitian tersebut dipresentasikan dalam International Conference on Cross Cultural Collaboration in Nursing for Sustainable Development di Bangkok, Thailand, pada 9-10 September 2013 lalu dan mendapatkan apresiasi positif dari peserta konferensi yang mayoritas beragama non-Islam dan lulusan akademik tingkat S2 dan S3.
Dari penelitian tersebut kita bisa simpulkan bahwa Alquran, selain menjadi Kitab Suci umat Islam, ia juga dapat menjadi obat bagi segala penyakit. Sesuai dengan ayat Alquran berikut ini:
"Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." [QS. Al-Isra' ayat 82]. (makintau.com)

Inilah Manfaat Membaca Alquran

Seperti yang telah diketahui, bahwa Al-Quran adalah wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk dijadikan pedoman dan pegangan bagi seluruh umat manusia (tidak terbatas hanya kepada umat muslim saja). Pedoman dan pegangan inilah yang akan menuntun kita kearah yang lebih baik untuk mendapatkan rahmat dan kebaikan dari Allah SWT.
Hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, yakni Dari Abi Umamah ra. Ia berkata :
“Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘ Bacalah olehmu Al-Quran, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafaat pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya)‘”
Hal ini dapat diketahui bahwa terdapat banyak manfaat jika kita membaca Al-Quran. Berikut adalah uraian lengkap tentang manfaat Al-Quran bagi kehidupan, yaitu :
1. Menjadi Manusia yang Baik
Rasulullah SAW menegaskan bahwa orang yang terbaik diantara manusia adalah orang yang mau mempelajari dan mengajarkan Al-Quran, sesuai dengan sabdanya,
“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Quran dan yang mengajarkannya“ (HR. Bukhari).

Oleh karena itu, orang yang terbaik didunia ini bukanlah orang-orang yang mempunyai derajat dan jabatan tinggi, bukan pula orang yang memiliki harta kekayaan yang berlebihan. Tetapi, orang terbaik disisi Allah SWT adalah orang yang mau belajar Al-Quran dan mengajarkannya kepada orang lain.
2. Memberikan Kedamaian dan Ketenangan
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Ar-Ra’d ayat 28, yang artinya :
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram“
3. Mendapatkan Sakinah, Rahmat, serta Dinaungi para Malaikat
Hal ini berdasar kepada HR. Muslim, yakni
“Tidaklah suatu kaum berkumpul disuatu masjid daripada masjid-masjid Allah, mereka membaca Al-Quran dan mempelajarinya kecuali akan turun kepada mereka ketenteraman, mereka diliputi dengan rahmat, malaikat mengelilingi mereka dan Allah menyebut-nyebut mereka dihadapan makhluk yang ada disisi-Nya.“

4. Mendatangkan Syafa’at pada Hari Kiamat
“Bacalah Al-Quran ! Sesungguhnya ia pada hari kiamat akan datang memberikan syafa’at kepada pembacanya“ ( HR. Muslim)
5. Mendapatkan Pahala yang Banyak
Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, yakni
“Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah maka akan memperoleh satu kebaikan. Setiap satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf. “
6. Mendapatkan Derajat yang Lebih Tinggi
“Orang yang ahli dalam Al-Quran akan bersama dengan para malaikat pencatat yang mulia lagi taat. Dan orang yang terbata-bata membaca Al-Quran dan dia bersusah payah mempelajarinya, maka baginya dua pahala.“ (HR. Bukhari)

7. Penghilang Segala Keraguan
Al-Quran menjelaskan mana yang sesungguhnya benar, disertai penjelasan bukti-bukti yang ada. Kebenaran-Nya dengan sendirinya menghilangkan segala keraguan.
8. Hidup yang Seimbang
Al-Quran menuntun kita untuk bersikap moderat (seimbang) dalam segala hal. Melarang kita untuk berlebih-lebihan.
9. Terbebas dari Aduan Rasulullah SAW
Pada hari kiamat ada beberapa manusia yang akan diadukan oleh Rasulullah SAW dihadapan Allah SWT. Namun, jika kita terus membaca dan mengamalkan ajaran-ajaran Al-Quran maka kita akan terbebas dari aduan tersebut.
10. Sebagai pelebur dosa

Alquran yang mengingatkan kita akan dosa-dosa dan mencegah kita terjerumus kembali kedalam perbuatan-perbuatan yang menimbulkan dosa.
11. Dipenuhi rasa tenang
Orang yang membaca Al-Quran akan selalu berada dalam kegembiraan dan penuh harapan, disaat orang lain merasakan kesedihan, kecemasan dan rasa pesimis. Karena diri mereka selalu dipompa dengan siraman ayat-ayat-Nya yang lembut.
12. Memudahkan segala rizki
Manfaat alquran akan membuka pintu keberkahan, memperkuat keimanan, ketaqwaan dan penjagaan diri.
13. Mendapatkan Banyak Nikmat
Asy Syahid Sayyid Quthub mengatakan dalam muqaddimah tafsirnya,“Hidup dalam naungan Al-Quran adalah nikmat. Nikmat yang hanya diketahui oleh siapa yang telah merasakannya. Nikmat yang akan menambah usia, memberkahi dan menyucikannya.“
14. Membersihkan Penyakit Hati
Penyakit hati adalah penyakit yang bersifat batiniyah atau rohaniyah. Contoh penyakit hati seperti, sombong, riya, tamak, dan lain sebagainya. Dengan membaca Al-Quran, penyakit hati secara perlahan dapat dibersihkan. Hal ini sesuai dengan Hadits Baihaqi dari Abdullah bin Umar, yakni
“Sesungguhnya hati ini (bisa) berkarat sebagaimana besi apabila terkena air. “
Seorang sahabat bertanya, bagaimana cara menghilangkan karat tersebut, ya Rasulullah ? Beliau menjawab :
“Perbanyak dzikir dan membaca Al-Quran.“
Didalam Al-Quran terdapat beberapa ayat yang menjelaskan bahwa ia bisa menjadi obat penawar penyakit yang ada dalam dada. Yang dimaksud dengan penyakit yang ada dalam dada adalah penyakit hati.

15. Keutamaan dalam Meminta
Hal ini berdasar kepada HR. At-Turmudzi, yakni
“Siapa saja yang disibukkan oleh Al-Quran dalam rangka berdzikir kepada-Ku, dan memohon kepada-Ku, niscaya Aku akan berikan sesuatu yang lebih utama daripada apa yang telah Aku berikan kepada orang-orang yang telah meminta. Dan Keutamaannya Kalam Allah daripada seluruh Kalam selain-Nya, seperti keutamaan Allah atas makhluk-Nya.“
16. Mengingat Allah SWT
Orang yang membaca Al-Quran akan senantiasa ingat Allah dan kembali kepada-Nya.
17. Kecukupan Nikmat
Orang yang membaca Al-Quran akan selalu berada dalam kecukupan dan nikmat Allah SWT.

18. Mengurangi Ketegangan (stress)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ahmad Al Qadhi, direktur utama Islamic Muslim for Education and Research yang berpusat di Amerika Serikat, menunjukkan bahwa bacaan Al-Quran menimbulkan efek relaksasi hingga 65 %. Al-Quran juga memiliki pengaruh positif yang cukup signifikan dalam menurunkan ketegangan (stress).
19. Mencegah dan Mengatasi Kepikunan
Membaca Al-Quran secara rutin dapat meningkatkan daya ingat dan fungsi kerja otak kita karena secara spiritual Al-Quran merupakan kumpulan wahyu yang sempurna yang menenangkan jiwa, meningkatkan keyakinan dan menyeimbangkan hidup manusia. Energi positif dari ayat-ayat Allah SWT ini dapat menjadi nutrisi otak yang paling berharga daripada sebuah obat.
20. Menghasilkan Ide yang Produktif, Menarik dan Inovatif
Dengan membaca Al-Quran, hati, jiwa dan pikiran menjadi terelaksasi sehingga kita dapat melihat sesuatu dengan jernih.
Tentunya, manfaat-manfaat membaca Al-Quran lebih luas dan lebih banyak daripada yang telah disebutkan diatas. Semoga dengan membaca artikel ini, kita bisa lebih mendekatkan dan membiasakan diri membaca Al-Quran untuk mendapatkan manfaat-manfaat yang akan berguna dimasa mendatang, baik di dunia maupun di akhirat.(manfaat.co.id)